Ada sebuah kisah tentang modus penipuan online. 1 minggu menjelang libur lebaran, Bapak Ahmad Siaga yang sedang mengatur budget untuk pergi berlibur, tiba-tiba mendapatkan pesan singkat via WhatsApp yang berbunyi seperti ini :
BerkaH ramadan selamat anda mndptkan Hadiah THR Cek Tunai Rp100jt dari. PT shopee indonesia Pin anda KJJ9843 utk info klik bit.ly/thr-shopee124
Setelah membaca pesan tersebut, Bapak Ahmad Siaga merasa bahagia karena dia berencana untuk menggunakan dana tersebut untuk berlibur. Tanpa pertimbangan lebih lanjut, Bapak Ahmad Siaga langsung mengklik link yang ada dan mengisi data pribadi yang diminta di link tersebut. Celakanya, Bapak Ahmad Siaga membagikan data-data pribadi yang seharusnya tidak dibagikan yaitu nomor kartu ATM dan foto KTP. Setelah mengisi form di link tersebut, Bapak Ahmad Siaga menunggu dengan antusias kapan dana tersebut ditambahkan dalam rekening tabungannya.
Tapi ternyata, harapan Bapak Ahmad Siaga tak seindah realita. Saldo tabungannya raib tak tersisa seiring dengan munculnya pemberitahuan dari bank bahwa uang di rekeningnya sudah ditarik.
Cerita Bapak Ahmad Siaga hanya satu dari ribuan kisah ancaman modus penipuan online yang menghantui keseharian pengguna ponsel. Menurut data yang dikutip dari website Patroli Siber (databoks.katadata.co.id), pada tahun 2021 di Indonesia tercatat ada 4.601 kasus penipuan yang dilaporkan. Jumlah tersebut menjadikan kasus penipuan online menempati posisi pertama jumlah kasus kejahatan siber yang paling banyak.
![]() |
Sumber data : databoks.katadata.co.id |
Kasus penipuan online masih sering menghantui khususnya dengan modus menang THR seperti yang dialami Bapak Ahmad Siaga. Rencana liburan yang seharusnya berakhir baik malah menjadi bencana dan mengakibatkan stress berkepanjangan.
Liburan yang seharusnya meninggalkan kenangan indah telah berakhir bencana karena tertipu modus penipuan online. Awas modus penipuan online selalu mengintai liburan Anda dimanapun dan kapanpun. Yuk! #CariTahuBiarAman dengan perbanyak literasi untuk menambah wawasan. Salah satu cara memperbanyak literasi adalah dengan membaca artikel ini sampai habis. Let’s check it out!
Daftar Isi
Apa Itu Modus Penipuan Online?
Modus penipuan online adalah salah satu jenis cybercrime yang menyerang pengguna teknologi komputer dan internet. Modus penipuan online menggunakan cara dan teknik menyebarkan ancaman penipuan yang dilakukan oleh para fraudster dengan menggunakan media online. Fraudster adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pelaku penipuan. Mereka biasanya menggunakan media-media online seperti WhatsApp, SMS, email, dan lain-lain.
Modus penipuan online meningkat pada waktu dan musim-musim tertentu seperti musim liburan. Hal ini dikarenakan banyak orang yang sedang bersantai dan menurunkan tingkat kewaspadaannya dalam menghadapi tipuan para fraudster. Alhasil, liburan yang bertujuan untuk santai dan healing malah berujung bencana.
Jenis-Jenis Modus Penipuan Online
Sebelum menjabarkan apa saja modus penipuan online pada saat liburan alangkah baiknya bila kita mengetahui jenis-jenis penipuan online secara umum. Terdapat terdapat 5 jenis modus penipuan online secara umum, yaitu :
- Phising
- Spoofing
- Sniffing
- Money Mule
- Social Engineering
Phising adalah kejahatan dunia maya di mana target atau target dihubungi melalui email, telepon, atau pesan teks oleh seseorang yang menyamar sebagai institusi yang sah untuk memikat individu agar memberikan data sensitif seperti informasi pengenal pribadi, detail kartu kredit dan perbankan, dan kata sandi. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk mengakses akun penting dan dapat mengakibatkan pencurian identitas dan kerugian finansial.
Pada kasus Bapak Ahmad Siaga, pelaku menyamar sebagai pihak PT. Shopee mengirimkan pesan teks berupa pengumuman hadiah undian. Pesan teks tersebut dilengkapi juga dengan link yang berfungsi untuk mencuri data pribadi Bapak Ahmad Siaga.
Spoofing adalah modus penipuan online dimana pelaku penipuan menyamar sebagai orang lain untuk mengelabui korban agar bersedia memberikan data pribadi untuk disalahgunakan oleh pelaku.
Bentuk spoofing yang paling umum dan dikenal adalah ketika penelepon di ujung sana secara salah memperkenalkan diri sebagai perwakilan bank Anda dan meminta info rekening atau kartu kredit Anda.
Sniffing adalah proses menyadap data dan informasi yang melewati jaringan tertentu. Dalam keadaan normal, sniffer adalah hardware dan software yang digunakan oleh administrator jaringan untuk memantau memecahkan masalah terkait suatu jaringan. Para pelaku kejahatan menggunakan sniffer untuk menangkap paket data yang berisi informasi sensitif seperti password dan informasi pribadi lainnya.
Money mule adalah kegiatan mentransfer atau memindahkan uang yang didapat secara ilegal atas nama orang lain. Pelaku dapat memindahkan dana dengan berbagai cara, termasuk melalui rekening bank, cek kasir, mata uang virtual, kartu debit prabayar, atau bisnis layanan uang.
Salah satu teknik manipulasi dengan memanfaatkan human error untuk mendapatkan informasi pribadi disebut social engineering. Secara sederhana, modus tipe ini memanfaatkan ketidaktahuan dan kurangnya pengetahuan pengguna sebuah aplikasi. Kebanyakan pengguna hanya tahu cara menggunakan tanpa tahu cara untuk melindungi diri dari serangan penipuan online.
Umumnya social engineering bertujuan untuk sabotase data yang menyebabkan kerusakan data dan mencuri data pribadi korban.
Modus Penipuan Online Yang Marak Terjadi Saat Liburan
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin Anda masih merasa asing dengan 5 istilah di atas. Ternyata para fraudster sudah menyederhanakannya dalam bentuk yang lebih sesuai. Berikut ini adalah modus penipuan online yang marak terjadi saat liburan :
- Modus Pinjaman Online
- Modus Menang Undian / THR
- Modus Voucher Belanja
- Modus Pengkinian Data
Para pembaca pasti sudah tidak asing dengan fenomena pinjaman online atau pinjol. Ternyata tawaran pinjaman online juga menjadi salah satu modus penipuan yang terjadi pada saat musim liburan khususnya libur lebaran. Pelaku memanfaatkan momen lebaran karena mereka tahu bahwa kebutuhan akan meningkat pesat karena naiknya harga barang-barang pokok menjelang liburan.
Saat itulah para fraudster hadir bagai pahlawan di siang bolong dengan menawarkan pinjaman dengan bunga rendah, waktu proses yang cepat, dan syarat yang mudah. Jangan mudah tergiur karena Anda akan menyesal di masa depan. Sudah banyak berita di TV dan media sosial tentang penderitaan korban yang mengalami kerugian akibat pinjaman online ilegal.
Seperti kasus yang dialami oleh Bapak Ahmad Siaga, modus penipuan ini juga sesuai dengan momen libur lebaran. Biasanya pelaku mengatasnamakan pihak bank atau institusi lain yang menyatakan bahwa Anda menang undian THR yang bisa diklaim jika Anda memberikan informasi pribadi seperti kode OTP, nomor kartu ATM.
Ingat untuk pastikan baik-baik dan jangan tergiur dengan mudah. Jika salah langkah, maka bukan hadiah undian yang Anda dapat melainkan saldo tabungan yang terkuras habis.
Kegiatan belanja masyarakat meningkat drastis saat menjelang musim liburan khususnya libur lebaran. Hal ini membuat para fraudster memanfaatkannya dengan menciptakan modus penipuan berupa voucher belanja.
Biasanya pelaku mengirimkan pesan kepada calon korban atas nama perusahaan e-commerce tertentu dan menawarkan voucher diskon. Pesan dikirimkan melalui WhatsApp, email, dan SMS. Untuk mengklaim voucher tersebut calon korban diharuskan mengisi form data pribadi.
Pelaku modus ini akan mengirimkan link berupa situs yang menyerupai situs resmi perusahaan yang bersangkutan. Korban akan diminta untuk mengisi data-data pribadi seperti username, password, PIN, dll. Pelaku menyertai pesan tersebut dengan ancaman agar korban segera melakukan pembaruan data agar akun tidak terblokir.
Untuk menghindari modus penipuan ini Anda harus mengetahui website dan nomor telepon resmi institusi tempat Anda memiliki akun.
Cara Menghadapi Modus Penipuan Online
Modus penipuan online perlu dihadapi dengan pikiran yang kritis. Perlu diingat bahwa sesuatu yang bersifat ‘too good to be true’ wajib dicurigai. Terdapat 2 langkah utama yang harus dilakukan dengan posisi kita sebagai calon korban (mencegah kerugian) dan korban (saat sudah terlanjur mengalami kerugian).
- Sebagai Calon Korban
- Berpikir kritis dan bertindak waspada jika mendapatkan pesan atau telepon yang meminta data pribadi Anda.
- Selalu lakukan cek berulang kali dari berbagai sumber resmi dan terpercaya. Anda bisa melakukan pengecekan pada kantor yang bersangkutan atau dengan menghubungi call center resmi instusi atau perusahaan.
- Cek nomor telepon pengirim. Nomor telepon perusahaan atau institusi resmi tidak diawali dengan +62, +021, dll. Selain itu jika menggunakan WhatsApp, maka akan ada centang hijau di samping nama kontak pengirim pesan. Sebagai contoh, call center resmi bank BCA yaitu Halo BCA 1500888.
- Jangan ragu untuk bertanya hal-hal detail. Fyi, sebagian besar fraudster adalah orang-orang yang kurang sabar. Mereka cenderung menginginkan respon yang cepat sesuai dengan keinginan mereka.
- Sebelum berlibur, pastikan dulu aplikasi perbankan dan keuangan yang akan digunakan sudah terpasang dengan baik dan terupdate. Jika ada masalah mengenai akun bank Anda, maka selesaikan segera di kantor cabang terdekat sebelum pergi berlibur.
- Jaga data pribadimu (Nomor kartu ATM, PIN, OTP, dll). Jangan membagikan data pribadimu kepada orang lain.
- Jangan sembarangan menginstall aplikasi di smartphone dari sumber-sumber yang tidak diketahui.
- Sebagai Korban
- Segera lakukan pengaduan pada call center resmi bank tempat Anda menabung.
- Laporkan kasus Anda di cekrekening.id.
- Laporkan kasus Anda di lapor.go.id
- Siapkan bukti-bukti akurat dan lakukan pengaduan ke polisi dan OJK.
Jangan lupa untuk melakukan screenshot percakapan dengan si penipu agar bisa menjadi bukti untuk melakukan pelaporan di kantor polisi. Datanglah ke kantor polisi terdekat dan carilah ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Sampaikan dengan jelas masalah yang dialami dan sertakan dengan bukti dan dokumen-dokumen yang sudah dipersiapkan. Setelah itu, tunggulah konfirmasi dan pemberitahuan selanjutnya dari Polisi.
Selain melapor kepada polisi, Anda juga bisa mengajukan pengaduan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Media pengaduan bisa melalui WhatsApp dengan nomor telepon 081-157-157-157 dan mengisi form pengaduan di situs resmi OJK.
- Sabar dan banyak berdoa.
Kita semua sebagai pengguna teknologi internet perlu melakukan upaya pencegah agar tidak mengalami kerugian akibat modus penipuan online. Lakukan langkah-langkah berikut ini :
Jika sudah terlanjur menjadi korban seperti Bapak Ahmad Siaga, usahakan jangan terlalu panik agar otak tidak buntu untuk mencari jalan keluar. Segera lakukan beberapa langkah berikut ini agar Anda bisa mendapatkan solusi secepatnya :
Segera lakukan pengaduan pada call center resmi bank tempat Anda menabung untuk memblokir rekening yang bermasalah. Cari tahu nomor telepon resmi lewat Google atau lebih bagus lagi jika Anda mengunjungi kantor cabang pembantu (KCP) bank yang terdekat. Ingat, call center resmi bank tidak diawali dengan 021, +62 dsb. Untuk para nasabah bank BCA, waspada nomor palsu halo BCA. Anda bisa menghubungi call center yang resmi yaitu 1500888.
Situs cekrekening.id merupakan portal resmi yang dikeluarkan oleh kemenkominfo untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi tentang rekening bank yang diduga melakukan tindakan penipuan. Situs ini tidak hanya berguna untuk melaporkan rekening tetapi juga untuk membantu pengecekan rekening sebelum melakukan transaksi.
Masyarakat dapat melaporkan nomor rekening berikut modus penipuan nya untuk kemudian dilakukan verifikasi apabila nomor rekening dan modusnya merupakan penipuan. Pengaduan ini juga juga dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum, bank serta pengelola situs e-Commerce.
Sama halnya dengan cekrekening.id, situs lapor.go.id merupakan bagian dari Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N). Kata lapor sendiri merupakan singkatan dari Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat. Situs ini telah terhubung dengan 34 Kementerian, 100 Lembaga, dan 396 Pemerintah Kabupaten, 94 Pemerintah Kota, dan 34 Pemerintah Provinsi.
Setelah banyak usaha yang sudah Anda lakukan jangan lupa terus berdoa meminta petunjuk dan bantuan Tuhan Yang Maha Esa. Yakinlah bahwa tidak ada usaha yang sia-sia.
Kesimpulan
Warisan terbesar yang bisa kita tinggalkan untuk anak-anak kita adalah kenangan indah.
13 Komentar
Artikelnya bagus & informatif sekali.. dengan bbrapa cerita & deskripsi seperti ini membantu kita utk mengantisipasi dugaan penipuan via online yg semakin marak, dg berbagai macam bentuk & modus..
BalasHapusJuga disisipkan tips yg menarik nih ketika kita menjadi korban penipuan tersebut
Terimakasih telah berbagi informasinya..
Sama-sama Kak. Semoga semakin banyak literasi seperti ini agar masyarakat tidak mudah terjerumus dalam modus penipuan online.
HapusThank you banget infonya sangat lengkap.
BalasHapusBahaya banget memang dengan semakin maraknya modus penipuan online ini. Harus selalu waspada. Apalagi dengan nomor asing yang tahu-tahu minta kita klik link. Jadi makin hati-hati pokoknya.
Ketika nomor asing masuk dengan pesan macam-macam yang menjurus modus penipuan online, langsung blokir dan hapus biar hidup tenang.
HapusMakasih mbak atas informasi dan edukasinya. Aku baru tahu ternyata penipuan online gak cuma phising, banyak yang lain. Modusnya juga macam2..
BalasHapusYang paling sering itu kalo orang tua. Gampang banget kenanya. Untungnya ortuku tiap kali ada SMS/WA yang bau-bau penipuan langsung cerita ke aku. Jadi aku bisa bantuin ngecek infonya valid apa enggak. Emang kita kudu ati2 bener sih ya, gak semua pengguna internet adalah orang baik..
Nah, betul Kak. Orang tua sering jadi sasaran empuk para fraudster karena kurang pengetahuan. Sebagai anak yang baik dan berbakti kita harus selalu mengingatkan dan membantu mengecek apabila ada nomor asing yang masuk dengan modus penipuan online.
HapusArtikelnya sungguh rinci sekali tentang penipuan online. Sungguh sekarang modus para penipu ini makin canggih Kak. Saya sendiri bahkan pernah hampir ditipu dengan model telepon. Untungnya saya selalu cek nomor telepon resmi lebih dulu.
BalasHapusMakasih sekali lagi atas artikelnya Kak.
Zaman sekarang banyak orang ingin kaya lebih cepat dengan cara memanfaatkan celak teknologi digital untuk menipu orang lain. Jadi kita harus wasapada. Jika dapat pesan atau penawaran apapun, sebaiknya diteliti dulu, jangan langsung tergiur. Sebaiknya kita juga gak dengan mudah memberikan data data informasi sensitif pada pihak manapun. Artikel ini sangat bermanfaat untuk mengetahui jenis penipuan dan jadi lebih wadpada.
BalasHapusPrinsip saya abaikan pesan-pesan menang undian dan jangan pernah meminjam uang dari pinjaman online. Sekai mereka tahu nomor hp dan identitas, mereka akan terus menerus meneror kita dengan berbagai alasan. Terima kasih sudah berbagi cara menghadapi modus penipuan online...
BalasHapuswahh ternyata lumayan banyak juga ya jenis modus penipuan di dunia onlline.
BalasHapusAku baca dengan teliti untuk jenis penipuan online atau Fraudster ini.
BalasHapusKarena begitu mudahnya data zaman sekarang tersebar, bukan hanya dari kesalahan seseorang, tapi terkadang ada oknum yang menjual data nasabah sehingga tinggal membutuhkan sedikit lagi "cara" maka bisa dilakukan penipuan online.
Canggih banget zaman sekarang.
Semoga senantiasa dilindungi oleh Allah dan jangan lupa untuk tetap waspada, tidak terlampau happy ketika ada kabar dengan iming-iming "hadiah" atau "menang".
Wah sekarang makin banyak dan makin kreatif aja ya orang usaha menipu, gak kepikiran pasti disangka beneran.
BalasHapusThans kak infonya sangat lengkap. Memang kita harus terus selalu waspada. saat ini sudah banyak sekali penipuan yang dilakukan secara online :(
BalasHapus