Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dalam penelitian di mana peneliti secara sengaja memilih partisipan atau unit sampel berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian.
Teknik ini digunakan ketika peneliti memiliki pemahaman yang baik tentang populasi yang diteliti dan ingin memilih sampel yang mewakili karakteristik tertentu dari populasi tersebut.
Contoh Purposive Sampling:
Studi Kasus Kualitatif
Seorang peneliti memilih individu atau kelompok yang memiliki pengalaman khusus atau kasus yang relevan dengan topik penelitian mereka. Misalnya, dalam studi tentang rehabilitasi narkoba, peneliti mungkin memilih peserta yang telah berhasil pulih dari kecanduan narkoba.
Penelitian Etnografi
Seorang antropolog mungkin memilih komunitas atau kelompok yang memiliki tradisi atau budaya tertentu yang ingin dia teliti secara mendalam. Misalnya, memilih suatu suku di wilayah tertentu untuk memahami pola hidup dan kebiasaan mereka.
Penelitian Kesehatan Masyarakat
Dalam penelitian tentang perilaku kesehatan, peneliti mungkin memilih sampel yang mewakili kelompok yang memiliki risiko tinggi terhadap suatu penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
Studi Bisnis
Dalam penelitian pasar, peneliti mungkin memilih responden yang mewakili konsumen potensial untuk produk atau layanan tertentu berdasarkan kriteria demografis atau perilaku belanja mereka.
Purposive sampling berguna ketika peneliti ingin mendapatkan informasi mendalam tentang kelompok yang spesifik atau karakteristik yang tertentu, namun perlu diingat bahwa hasil dari teknik sampling ini mungkin tidak dapat digeneralisasi secara luas ke populasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, kehati-hatian dalam penafsiran hasil perlu diperhatikan.
Dapatkan informasi terbaru terkait data dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:
Kamu juga bisa berdiskusi dengan teman-teman lain di dalam grup terkait bidang data.
0 Komentar